Dalam memahami dunia, seorang anak akan menggunakan cara yang berbeda dengan orang dewasa. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh cara berpikir mereka. Pada usia tertentu, yaitu antara usia 7-9 tahun adalah usia dimana otak masih dapat dikembangkan dengan maksimal untuk membentuk daya guna otak yang kuat pada diri mereka.
Dalam hal ini dipengaruhi juga bagaimana anak dalam situasi yang
kondusif, dimana anak dikondisikan selalu dapat beraktifitas berpikir sesuai
dengan perkembangan otaknya. Piaget berpendapat setiap anak akan mengalami
empat periode perkembangan berpikir yaitu:
1.
Perkembangan Berpikir Sensorimotorik
( 0-2 tahun )
2.
Perkembangan Berpikir Preoperasional
( 2-6 tahun )
3.
Perkembangan Berpikir Konkrit ( 6/7 –
11/12 tahun )
4.
Perkembangan berpikir Formal
Pada pencapaian setiap periode perkembangan berpikir, setiap anak tidak
akan sama karena dipengaruhi banyak faktor baik dari dalam dirinya sebagai
individu maupun dari lingkungan sekitarnya. Sebagaimana kita ketahui, di usia 7
tahun seorang anak sudah mulai banyak berinteraksi dengan orang di luar
keluarga mereka. Guru adalah salah satu yang begitu dekat selain ayah dan bunda
ketika mereka berada di sekolah. Untuk itu seorang guru SD sudah semestinya
ikut andil dalam memaksimalkan dalam membentuk daya guna otak yang kuat pada
lingkungan sekolah.
Pada tahapan perkembangan anak usia sekolah dasar, ada beberapa
kecenderungan belajar yang harus diketahui seorang guru, diantaranya:
1.
Konkrit
Proses belajar dimulai dari hal-hal yang
bisa dilihat, didengar, disentuh. Kecendungan belajar konkrit biasa kita temui
di kelas rendah. Antara kelas 1-2 sekolah dasar. Pada tahap ini, guru
diharapkan dapat menyajikan pembelajaran secara nyata dengan bantuan
benda-benda nyata atau memanfaatkan lingkungan sekitar.
2.
Integratif
Siswa usia sekolah dasar, selalu memandang suatu
hal yang mereka pelajari secara utuh. Kemampuan memilah konsep dari berbagai
disiplin ilmu belum begitu mereka kuasai. Cara berpikir deduktif masih melekat
pada diri mereka sehingga mereka harus mempelajari dari hal yang umum ke bagian
demi bagian.
3.
Hierarkis
Di kelas tinggi pada siswa sekolah dasar, cara
belajar mereka mulai meningkat dari hal yang sederhana pada hal yang lebih
komplrks. Dengan demikian guru sangat perlu mempertimbangkan dalam
memperhatikan keterkaitan logis, keterkaitan dari setiap materi, dan juga
cakupan keluasan atau kedalaman materi.
Setiap pengajar di sekolah dasar akan selalu bersentuhan dengan
anak-anak yang sama, yaitu pada periode perkembangan konkrit. Meski demikian
perlu kita ingat bahwa setiap anak membutuhkan waktu yang berbeda
dalam mencapai suatu periode perkembangan. Salah satu cara, tetap memahami
tiap-tiap dari mereka dan tetap terus tersenyum berada bersama mereka.
0 Comments
Sangat senang mendapat jejak komentar dari Anda