Melakukan hal yang tak pernah kita lakukan itu tak udah. Butuh waktu dan latihan untuk menjadi terbiasa dan sempurna.
Sesekali menulis
dengan tangan kiri itu perlu, untuk melatih kerja otak kanan kita.
Susah dan ribet? Itu wajar karena
kita melakukan hal diluar kebiasaan kita.
Hasilnya tak sebagus dan sempurna
ketika menulis dengan tangan kanan? Itu juga wajar karena butuh proses untuk
hal diluar kebiasaan kita.
Manusia diciptakan
Tuhan dengan segala kesempurnaan, termasuk diberi otak yang salah satu
fungsinya sebagai berpikir.
Otak manusia adalah struktur pusat
pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel
saraf atau neutron. Otak yang mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan
perilaku, atau fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah,
keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh.” ( Sumber: Wikipedia)
Dua belahan otak
yang terdapat pada otak besar manusia sangat membutuhkan keseimbangan ketika
kita menggunakannya. Kedua belahan otak tersebut adalah belahan otak kanan dan
belahan otak kiri.
Tapi pernah nggak
kita jumpai orang-orang yang terhasil menggunakan kedua belahan otak mereka
secara seimbang. Pasti ada meski tak banyak kita jumpai.
Kedua belahan otak tersebut sama-sama
mempunyai fungsi yang dapat melejitkan setiap manusia dalam berbagai bidang.
Sebut saja
orang-orang yang menggunakan kreativitas untuk memecahkan sebuah masalah, tentu
kita akan berpendapat bahwa dalam keseharian, otak kanan mereka yang dominan.
Begitu pula sebaliknya. Orang-orang yang menyelesaikan masalah menggunakan
logika rasional, kita akan berpendapat bahwa dalam keseharian, otak kiri mereka
yang dominan.
Hmmm…apa benar
demikian?
Menurut Roger Sperry, seorang
neuropsikolog, masing-masing bagian otak memiliki fungsi spesial tanpa
bergantunf satu dengan yang lainnya. Belahan otak bagian kanan mengontrol
otot-otot bagian kiri tubuh, dan sebaliknya, belahan otak kiri mengontrol
otot-otot bagian kanan tubuh.
Gambaran umum yang
harus kita tahu adalah apa saja yang mampu dilakukan otak kanan dan kiri untuk
tubuh kita. Otak kiri dominan dalam bahasa. Otak kiri mampu mengolah
apa yang kita dengar dan menangani sebagian besar tugas berbicara. Pun demikian
otak kiri juga bertugas dalam hal logika dan hitung matematika.
Otak kanan juga mampu melakukan
beberapa fungsi matematika, tetapi hanya perkiraan kasar. Otak kanan lebih
dominan atas tanggung jawabnya terhadap kemampuan spasial, diantaranya
pengenalan wajah dan pengolahan musik.
Dalam pengelompokan
fungsi kedua belahan otak tersebut dapat kita klasifikasikan sebagai berikut:
Otak kiri:
· Keterampilan
angka-angka
· Matematika/keterampilan
ilmiah
· Menganalisa
· Obyektifitas
· Menulis
· Berbicara
· Logika
· Pertimbangan
Otak kanan:
· Bentuk 3 dimensi
· Musik dan selera
seni
· Penyatuan
· Subyektifitas
· Imajinasi
· Intuisi
· Kreatifitas
· Emosi
Melatih
keseimbangan kedua belahan otak tersebut masih sangat mampu kita
lakukan. Ada beberapa hal yang mungkin saja bisa kita latih dalam
keseharian.
Kurikulum di Sekolah
Pendidikan di
tempat kita tinggal sepertinya masih saja mengabaikan keseimbangan otak pada
peserta didiknya. Bahkan ketika kita melihat sesuatu hal yang tak wajar, akan
melakukan pembetulan-pembetulan yang ternyata hal tersebut malah mematikan
kerja otak mereka. Misalkan saja, di kelas ada seorang anak yang menulis
menggunakan tangan kiri. Bagi sebagian pendidik membiarkan hal tersebut karena
mungkin saja mereka paham tentang kerja otak pada anak tersebut. Tetapi
masalahnya, jika ada pendidik yang mengganggap itu hal yang diluar dari biasa,
maka mereka akan segera menginstruksikan anak tersebut untuk menulis
menggunakan tangan kanan.
Hal tersebut tidaklah salah, jika
instruksi yang disampaikan bukan tidak membolehkan anak menulis menggunakan
tangan kiri, melainkan anak diajak berlatih untuk menulis menggunakan tangan
kanan tanpa harus meniggalkan kebiasaannya. Dengan demikian kerja kedua otak
dalam diri anak tersebut mampu seimbang.
Instruksi dalam Kelas
Dengan menggunakan
banyak pola, metafora, analogi, perhitungan, dan kegiatan analitis, maka
pendidik sudah bisa dikatakan melakukan pembelajaran yang juga mampu
meningkatkan kerja otak kanan. Dalam hal ini, teknik instruksi yang dilakukan
pendidik dalam sebuah kelas akan dapat meningkatkan pengalaman skolastik pada
kedua belahan otak.
Penilaian yang Adil
Untuk membuat
sebuah evaluasi dan penilaian, pendidik harus terus melakukan pengembangan
bentuk-bentuk baru yang merujuk pada penilaian yang adil. Pengamatan terhadap
bakat dan keterampilan menggunakan otak kanan juga harus tampak pada setiap
bentuk evaluasi dan penilaian yang kita buat.
Nah, tahu nggak sih
kalian apa saja ciri dari orang-orang yang memiliki kecenderungan berpikir
dengan otak kanan?
Beberapa ciri dari orang yang dominan
dengan otak kanan diantaranya:
1.
Percaya pada kekuatan imajinasi
2.
Tidak suka hal-hal yang terlalu memeras otak
3.
Bisa mengingat mimpi dengan jelas
4.
Suka menggunakan perasaan untuk mengambil keputusan
5.
Tidak suka dengan hal yang terstruktur
6.
Suka kebebasan, tidak suka terikat
7.
Sedikit kurang tepat waktu
Beberapa ciri dari orang yang dominan
dengan otak kiri diantaranya:
1.
Pandai berbicara
2.
Merasa kesal kalau terlambat
3.
Memutuskan sesuatu menggunakan fakta-fakta yang ada
4.
Berfpikir secara terstruktur
5.
Suka dengan hal yang pasti
6.
Penuh dengan aturan
7.
Bukan sang pemimpi
Tentunya masih
banyak lagi sih hal-hal unik yang ada dalam diri masing-masing individu, dan
tentunya ciri-ciri rersebut tidak mutlak menempel dalam diri mereka..
Yang pasti, kenali saja
apa yang bisa kalian rasakan dari orang sekitar. Baik keluarga kalian, siswa
kalian, atau siapapun yang selalu bersinggungan dengan hidup kita. Dan akan
kalian rasakan begitu bahagia ketika kalian menemukan susuatu yang unik pada
diri seseoang.
0 Comments
Sangat senang mendapat jejak komentar dari Anda